Only the good die young

„Only the good die young….and the evil seems to live forever….only the good die young…”.*

Only the good die young…

Umur memang tidak bisa diduga. Saat kematian datang menjemput, siapa pun tak bisa menolak. Di mana pun dia, kapan pun itu, dalam kondisi apa pun itu, jika detak dan detik kehidupan itu harus berhenti, maka berhentilah. Tak peduli siapa, betapa pun baiknya dia, betapa pun banyak orang membutuhkannya, menyayanginya, jika saat itu tiba, tak ada yang bisa menolak.

Only the good die young…

Orang pun bertanya, mengapa orang baik mati muda? Kami masih membutuhkannya, kami masih menyayanginya, kami masih mencintainya. Tapi mungkin memang sebaiknya orang baik itu mati muda. Agar dia tidak disakiti, dikhianati. Agar dia tidak menyakiti, agar dia tidak mengkhianati. Agar dia tidak terlalu lama menderita dan melihat penderitaan. Agar dia tetap baik.

Only the good die young…

Lihat, betapa Tuhan menyayangi hamba-Nya yang baik. Tak dibiarkan hamba-Nya itu sakit dan menyakiti. Dia pun ingin hambanya tetap baik. Lihat, betapa Tuhan menyayangi hamba-Nya yang baik. Perjuangannya di dunia sudah cukup, maka diambillah. Tuhan menyayanginya. Tuhan tetap ingin menjadikannya baik. Tuhan pun ingin segera bertemu hamba-Nya yang baik.

Only the good die young…

Mungkin sebaiknya memang yang baik itu mati muda. Mati dengan tujuan dan cara yang baik. Tuhan tahu itu. Diambillah hamba-Nya yang sedang berjalan mendekati-Nya. Dengan cara yang baik untuk seorang hamba yang baik.

Only the good die young…

Tak perlu lah dicari alasan mengapa kematian datang terlalu dini, seperti memutus hidup orang yang baik. Kematian tak pernah datang terlalu dini, juga tak pernah terlalu lambat. Kematian datang selalu di saat yang tepat, pada orang yang tepat, untuk tujuan yang tepat.

Only the good die young…

Seperti hidup yang dicari maknanya oleh setiap orang, yang dicoba dimaknai oleh setiap orang, kematian pun sebenarnya memiliki makna. Untuk orang yang baik, kematian bermakna lebih dari makna hidup. Tidak hanya baginya, tapi juga bagi orang lain. Kematiannya pun tetap baik. Dia tetap hidup, walaupun jasadnya mati, karena hidup dan mati itu satu. Satu seperti sungai dan laut yang menyatu.**

Only the good die young…

Betapa bahagianya orang baik yang mati muda. Bisa segera bertemu Tuhan Maha Penyayang, yang tentu sudah sangat merindukannya dan dirindukannya. Betapa bahagianya orang baik yang mati muda. Tak perlu lagi gelisah, cemas, berkutat, berjuang di dunia yang penuh kepalsuan. Perjuangannya cukup sudah. Kebaikannya segera dibalas dengan mati muda. Segala kebaikan untuk kebaikannya sudah tak sabar Tuhan berikan untuknya. Berbahagialah orang baik yang mati muda.

*Untuk seorang ibu, setelah satu tahun kepergiannya. Beristirahatlah dalam keabadian. Seperti keinginanmu.


* Bait syair lagu yang disuarakan Bruce Dickinson, vokalisnya Iron Maiden.** Terinspirasi oleh tulisan Khalil Gibran tentang kematian dalam buku Propheten Bücher.

3 Gedanken zu „Only the good die young

  1. Hidup adalah sebuah pilihan dan setiap pilihan memiliki konsekuensi..

    Jadilah ‚Orang Besar‘ yang berguna.. jangan menyerah pada kehidupan.. karena hidup hanya sebuah pilihan.. tapi ingat dibelakang pilihan ada konsekuensi dan tanggung jawab yang selurh manusia harus menerimanya suka atau tidak..!!!

    _biLLy [ d‘ k i T ]_
    billy_physics72@yahoo.co.id

  2. pasrah belum tentu pesimis
    tapi pesimis adalah jiwa-jiwa yang pasrah

    menyerah dalam berjuang
    atau berjuang untuk menyerah

    kalau laut itu biru
    kalau sungai itu kotor dan kemudian bersatu

    kita akan menjadi bagian
    tidak lagi titik atau sebutir pasir

    „Masih percaya diri anda kecil?“

Hinterlasse eine Antwort zu andy-nya Lusi Antwort abbrechen